BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman dahulu kecepatan komputer masih rendah dan sangat terbatas dalam penyimpanan, sehingga keterbatasan tersebut berpengaruh terhadap penulisan program – program komputer. Namun saat ini seiring dengan perkembangan teknologi yang cepat, penyimpanan yang cukup handal dan besar, serta didukung dengan perkembangan bahasa pemogramaan yang ada sehingga apabila terdapat perubahan yang akan dilakukan kita dapat memahaminya, sehingga apabila terdapat perubahan yang akan dilakukan kita dapat memperbaiki secara mudah.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana perbedaan antara sistem berorientasi dengan sistem terstruktur?
C. Tujuan Penelitian
Karya tulis ini bertujuan untuk menentukan perbedaan sistem bororientasi objek dengan sistem terstruktur.
D. Manfaat Penelitian
Mengetahui perbedaan sistem berorientasi objek dengan sistem terstruktur.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Pengertian Sistem Berorientasi objek
Pada sistem ini, komponen – komponen penyusun program secara konseptual akan dipecah menjadi bagian – bagian tersendiri yang disebut objek. Setiap objek akan memiliki data dan method. Jadi objek dapat didefinisikan sebagai suatu entitas yang memiliki data dan mothod. Misalnya : manusia adalah suatu objek yang memiliki data – data ( misalnya: nama,jenis kelamin,tinggi badan,berat badan ) dan juga method ( misalnya: cara berbicara, cara berjalan). Dalam dunia pemograman, objek diabsraksikan sebuah kelas. Wujud nyata dari kelas disebut dengan instance. Secara umum beberapa keuntungan yang tampak pada sistem berorientasi objek adalah :
1. Objek – objeknya dapat digunakan ulang ( reuseable ) untuk program – program lain
2. Programnya lebih terstruktur dan lebih mudah untuk dikembangkan
3. Bersifat natural atau alami, karena prilaku dan sifat – sifat objek di dalam program akan disesuaikan dengan objek – objek nyata yang ada di alam sekitar kita.
Pengertian Sistem Terstruktur
Teknik terstruktur merupakan pendekatan formal untuk memecahkan masalah dalam aktivitas bisnis menjadi bagian – bagian kecil yang dapat diatur dan berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat dipergunakan untuk memecahlan masalah. Dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dan software aplikasi sistem informasi, pemprograman terstruktur adalah proses yang berorientasi kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program secara jelas dan konsisten. Desain terstuktur merupakan salah satu proses yang berorientasi teknik yang digunakan untuk memilah – milah program besar ke dalam hirarki modul – modul yang menghasilkan program komputer yang lebih kecil agar mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara ( diubah ). Analisis terstruktur modern merupakan teknik yang berorientasi kepada proses yang palinh populer dan banyak digunakan dewasa ini. Pemodelan data merupakan suatu teknik yang berorientasi kepada data dengan menujukkan sistem hanya datanya saja terlepas dari bagaimana data tersebut akan diproses atau digunakan untuk menghasilkan informasi. Rekayasa informasi merupakan perpaduan dari pemodelan data dan proses, juga memberikan penekanan baru terhadap pentingnya perencanaan sistem informasi.
Perbedaan Sistem Berorientasi Objek dengan Sistem Terstruktur
Pemrograman Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.
Selain pengertian diatas Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami.
Prinsip dari pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada suatu titik / langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya / kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada langkah – langkah untuk proses berulang (Loop).
dilihat dari pengertian di atas, pemrograman terstruktur memilki beberapa sifat – sifat seperti :
a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
c. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
d. Tidak menggunakan perintah GOTO
e. Biaya pengujian program relatif rendah
f. Memiliki dokumentasi yang baik
g. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
berdasarkan penjelasan diatas, sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan tracing program ).
Sementara itu pemrograman berorientasi objek memliki beberapa keuntungan seperti :
1.maintenance; program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.
2.pengubahan program (berupa penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database programmisalnya.
3.dapat digunakannya obyek-obyek sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode tersebut.
Selain pengertian diatas Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami.
Prinsip dari pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada suatu titik / langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya / kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada langkah – langkah untuk proses berulang (Loop).
dilihat dari pengertian di atas, pemrograman terstruktur memilki beberapa sifat – sifat seperti :
a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
c. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
d. Tidak menggunakan perintah GOTO
e. Biaya pengujian program relatif rendah
f. Memiliki dokumentasi yang baik
g. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
berdasarkan penjelasan diatas, sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan tracing program ).
Sementara itu pemrograman berorientasi objek memliki beberapa keuntungan seperti :
1.maintenance; program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.
2.pengubahan program (berupa penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database programmisalnya.
3.dapat digunakannya obyek-obyek sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode tersebut.
1. Perbedaan sistem berorientasi dan sistem terstruktur dilihat dari tool dan sofware nya
Sistem berorientasi objek memiliki tool ( perangkat ) berupa UML ( Unified modelling Language ) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM.
UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.
Sampai era tahun 1990 puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch, metodologi coad, metodologi OOSE, metodologi OMT, metodologi shlaer-mellor, metodologi wirfs-brock, dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan kelompok/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan.
Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8) Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group
UML tidak jauh beda dengan Flowchat, DFD(Data Flow Diagram),DAD (Diagram Alur Data), dsb.yang dikemas secara modern, software yang digunakanpun beragam mulai dari Rasional Rose ada juga Visual Paradigm.dsb.UML di definisikan sebagai bahasa visual untuk menjelaskan, memberikan spesifikasi, merancang, membuat model, dan mendokumentasikan aspek-aspek dari sebuah system.
Karena tergolong bahasa visua,lebih mengedepankan penggunaan diagram untuk menggambarkan aspek dari system yang sedang dimodelkan. Memahami sebagai bahasa visual penting, karena penekanan tersebut membedakannya dengan bahasa pemrograman yang lebih dekat ke mesin. Bahasa visual lebih dekat ke mental model pikiran kita, sehingga pemodelan menggunakan bahasa visual bisa lebih mudah dan lebih cepat dipahami dibandingkan apabila dituliskan dalam sebuah bahasa pemrograman.
Sebenernya hampir semua disiplin ilmu memiliki notasi, cara, atau bahasa dalam memodelkan problem dengan notasi diagram yang visual. Ambil contoh dibidang elektro, untuk menggambarkan sebuah system radio, insinyur-insinyur menggunakan diagram sirkuit kelistrikan yang sudah didefinisikan dengan jelas. Dengan diagram sirkuit ini, insinyur elektro bisa mengkomunikasikan komponen-komponen saja yang terdapat dalam sebuah system radio kepada insinyur elektro yang lain atau kepada teknisi.
adalah salah satu bentuk notasi atau bahasa yang sama yang digunakan oleh professional dibidang software untuk menggambarkan atau memodelkan sebuah system software. Sebelumnya ada banyak notasi atau bahasa lain untuk mencapai keperluan yang sama misalnya DFD (Data Flow Diagram) dan Booch Diagram. Tetapi sejak matang dan populernya teknologi pemrograman, perancangan, dan analisis berorientasi object, telah menjadi de facto standard language.
Sesuai dengan kata pertama dari kepanjangannya, mencoba untuk mendeskripsikan pemodelan sebuah system dari segala aspek: pemodelan struktur (aspek statis), pemodelan perilaku (aspek dinamis), dan pemodelan arsitektur.Ada tiga cara dalam memakai dalam melakukan pemodelan UML system:
1. UML sebagai sketsaUML digambarkan dalam sketsa coretan-coretan dalam kertas atau whitboard secara tidak formal. Biasanya digunakan dalam sesi diskusi tim untuk membahas aspek tertentu dalam tahap analisis dan perancangan.
2. UML sebagai blueprint systemSeperti diagram kelistrikan adalah blueprint dari komponen atau produk yang akan dihasilkan, UML juga bisa menggambarkan blueprint yang identik untuk sebuah system software.
3. UML sebagai bahasa pemrogramanUML berfungsi sebagai bahasa pemrograman mencoba melakukan semuanya dengan UML sampai kepada produk jadinya. Analisis dan perancangan dilakukan dengan diagram-diagram yang ada dalam UML, sementara sebuah tool atau generator bisa menghasilkan produk akhir dari diagram-diagram ini.Saat ini UML paling banyak digunakan dengan cara pertama dan kedua. Khusus dalam metode agile (cepat dan ringan), UML digunakan dengan cara pertama.
Serangkaian aturan sederhana dapat diikuti untuk menerjemahkan Diagram Entity-Relationshion, ("ERD"), ke dalam desain database.
Model UML menerjemahkan ke dalam desain database dapat mengikuti aturan yang sama, dengan beberapa aturan tambahan untuk memperhitungkan
beberapa fitur diperluas Model UML.
Tabel ini mendefinisikan urutan langkah-langkah yang cocok untuk menerjemahkan model UML ke dalam ERD:
Model UML menerjemahkan ke dalam desain database dapat mengikuti aturan yang sama, dengan beberapa aturan tambahan untuk memperhitungkan
beberapa fitur diperluas Model UML.
Tabel ini mendefinisikan urutan langkah-langkah yang cocok untuk menerjemahkan model UML ke dalam ERD:
Nr. | TUGAS |
1 | Setiap Kelas UML menjadi Tabel |
2 | Setiap Atribut UML dalam Kelas menjadi Kolom dalam Tabel |
3 | Setiap Jenis Atribut UML menjadi Tipe Kolom menggunakan Tabel Transformasi Jenis |
4 | Setiap Atribut UML nullable menjadi Kolom nullable, kendala jika NOT NULL |
5 | Jika Atribut UML telah initializer, menambah nilai DEFAULT untuk Colum |
6 | Untuk Kelas tanpa identitas generalisasi dan implisit, membuat kunci primer |
7 | Untuk Sub-Kelas, menambahkan kunci dari setiap kelas induk dengan Primary Key dari Tabel dan ke Kunci Asing kendala |
8 | Untuk Kelas Asosiasi, menambahkan primary key dari setiap tabel peran-bermain untuk PRIMARY KEY kendala dan kendala FOREIGN KEY |
9 | Tambahkan kunci asing untuk masing-masing 0, .. 1 1 .. 1 untuk setiap Peran dalam Asosiasi |
10 | Buat PRIMARY KEY untuk agregasi komposit dengan KUNCI ASING untuk menggabungkan tabel dan menambahkan kolom tambahan untuk PRIMARY KEY |
11 | Buat Tabel untuk banyak-ke-banyak asosiasi dengan tidak ada kelas asosiasi |
12 | Buat PRIMARY KEY, kendala FOREIGN KEY dari kunci peran-bermain tabel dalam banyak-ke-banyak asosiasi. |
BAB IV
Pembahasan
Sistem terstruktur merupakan suatu sistem yang mengimplementasikan suatu urutan langkah secara sistematis dan logis sehingga membuat pemprogram lebih mudah dalam membuat program sederhana tetapi sulit untuk program yang rumit. Sedangkan sistem berorientaasi objek merupakan program yang membuat suatu program yang rumit menjadi lebih medah karena dapat dibagi menjadi data dan method sehingga program yang rumit pun tidak begitu sulit. Prinsip dari pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada suatu titik / langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya / kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada langkah – langkah untuk proses berulang (Loop).sedangkan sistem brorientasi objek, dapat digunakannya obyek-obyek sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode tersebut.
Sistem berorientasi objek menggunakan perangkat berbentuk UML ( Unified Modeling Language) sedangkan sistem terstruktur menggunakan perangkan berbentuk DFD ( Data Flow Diagram ) dan ERD ( entity relationship diagram ).
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
Antara Sistem berorientasi objek dan sistem terstruktur sama memiliki kelebihan dan kelemahan, pemakaian tersebut tergantung kepada pemogram inginkan. Pada saat sekarang ini sistem berorientasi merupakan sistem yang banyak digunakan sontohnya dalam java.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar